In English Language:
• The Jakarta Post
• Tempo Interactive
• Indonesian Observer
• Gus Dur net:Abdurrahman Wahid Official Site
• Inside Indonesia
• Center for International Forestry Research
• Bali Travel News
In Indonesian Language
Media Ibukota Indonesia
Koran - harian
• Harian Republika
• Media Indonesia
• Indo Pos
• Koran Tempo
• Harian Pelita
• Kompas Edisi Cetak
• Sinar Harapan
• Suara Pembaruan
• Suara Karya
• Sinar Pagi
• Tempo Interaktif
• Bisnis Indonesia
• kompas cyber media
• Pos Kota
• Kontan Online
• Jakarta News
• Detik
:: Majalah ::
• Majalah Gatra
• Tajuk
• Tempo online
• Forum Keadilan
• Antara
• Oposisi
• Review Indonesia
• Indonesia Business
• news indonesia
• Indonesian Society
• Angkasa Magazine Online
• Hankam ABRI
• TVRI Text
• Indosiar
• SCTV
• RCTI
• LPSIOnline
• Warta Konsumen
• MKI Online
• Properti
• Info Bank
• Info Bisnis
• TIRAS
• TIARA
• Swa Online
• EKSEKUTIF
• Chip Online
• Info Komputer Online
• INFO Linux
• Intisari
• News Music
• Mega Games
• Hotgame - PC games & Playstation.
• Tabloid Motorplus
• bulletin keluarga
• Tabloid Nakita
• AyuNet
• Majalah Hanya Wanita Online
• Bintang Indonesia
• majalah Popular
• tabloid nova
• majalah Hai
• majalah gadis
• Warta Ekonomi
• WartaJazz.com
• Sedap Sekejap
• kawanku online
• tabloid bola
Media Daerah
:: Media Jawa ::
• Jawa Pos
• Solo Pos
• Koran Pagi Yogyakarta
• Harian Bernas
• Pikiran Rakyat Bandung
• Kedaulatan Rakyat Yogyakarta
• Suara Merdeka
• Duta Masyarakat
• Harian Surya
:: Sumatera ::
• Waspada Medan
• Bangka Pos
• Harian SIB medan
• Riau Pos
• Padang Ekspres
• Berita Sore Medan
• Harian Serambi Aceh
• Sriwijaya Pos Palembang
:: Bali ::
• Bali Post
• Sarad Bali
:: Kalimantan ::
• Banjarmasin Post
• Kaltim Post
• Metro Banjar
:: Sulawesi ::
• harian komentar manado
• Timika Pos
• Harian Fajar Sulawesi
• Timika Pos
• Pos Kupang
• Harian Karebosi Makassar
:: Ambon ::
• Ambon Ekspres
• Harian Dewa
• Radio Baku Bae On-Line
Sumber : On Line Busines
Jumat, 07 September 2007
250 Peserta Ospek IAIN Ambon Keracunan
Polisi Ciduk Empat Juru Masak
AMBON-Sebanyak 250 orang dari 659 peserta Orientasi pengenalan kampus (Ospek) pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon, Jumat sore kemarin dilaporkan keracunan makanan. Ini diketahui setelah ratusan peserta Ospek mengkonsumsi makanan berupa nasi, tahu, ikan beho, ikan momar, telur ayam rebus, sayur nangka, mie goreng dan sawi yang dipesan khusus oleh panitia pelaksana Ospek melalui tiga orang juru masak.
Awalnya tepat pukul 13.30 WIT para peserta Ospek ini panitia menganjurkan untuk istrahat sejenak untuk makan siang. Satu jam kemudian setelah pelaksanaan apel siang tiba-tiba Labahyudin salah satu panitia Ospek merasa mual dan langsung diikuti dengan muntah. Awalnya dia beranggapan kalau kalainan kesehatan yang dirasakan hanya biasa-biasa saja. Namun setelah ratusan peserta Ospek dan panitia lainnya merasakan hal yang sama, baru disadari kalau sumbernya dari makanan yang baru saja dikonsumsi.
Tak pelak situasi dalam kampus yang saat itu menjadi panik korban pun mulai berjatuhan dan langsung dievakuasi pada enam rumah sakit dalam Kota Ambon. Keenam rumah sakit itu masing-masing RSU Al Fatah, RSU Al Muqadam, RSU Dr Haulussy, RS Tentara Ambon RS Bhayangkara dan Klinik Al Aqsa.
Ditengarai makanan yang dikonsumsi peserta dan panitia Ospek itu sudah tidak layak konsumsi (basi), sehingga mengakibatkan jatuhnya ratusan korban. Berdasarkan keterangan koordinator konsumsi Ode Fitriah bahwa makanan yang dipesan pihak panitia berdasarkan jumlah peserta Ospek ditambah puluhan panitia pelaksana dengan total keseluruhan sebanyak 844 bungkus nasi. Makanan tersebut, sebut dia, diorder dari tiga orang masing-masing Uni 300 bungkus nasi, Umliah 250 bungkus nasi dan Mariam 294 bungkus nasi.
Hanzah Renhoran salah satu peserta Ospek menuturkan, makanan tersebut dirasakan sudah lain. Kendati demikian dirinya tetap memaksakan untuk mengkonsumsinya, lantaran sudah lapar setelah mengikuti Ospek sehari penuh. Alhasil sejurus kemudian dirinya langsung jatuh pingsan dan tak menyadarkan diri. Rata-rata keluhan yang diderita yang mengkonsumsi makanan tersebut, pusing, perut sakit dan muntah-muntah.
Lain lagi dengan kisah Renita Tumbudedi yang juga salah satu peserta Ospek. Kendati dia ikut mengkonsumsi makanan tersebut namun dia merasakan biasa-biasa saja. Kondisi yang dirasakan Renita Tumbudedi ini juga dialami 409 peserta Ospek lainnya yang tidak bernasib naas.
Hingga malam tadi para korban masih menjalani perawatan intensif di enam rumah sakit dimaksud. Bahkan berdasarkan pantauan koran ini di RSU Al Muqadam tidak bisa menampung semua pasien keracunan. Akhirnya separuh dari korban terpaksa ditempatkan pada bagian teras rumah sakit.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku dr Rukiah Marasabessy M Kes yang dicegat wartawan saat memantau kondisi korban di RSU AL Fatah tadi malam mengaku prihatin dengan musibah yang dialami ratusan mahasiswa tersebut. Hanya saja pihaknya, saat ini belum bisa memastikan apakah sumber dari musibah tersebut murnih dari makanan atau bukan. ''Saya belum memastikan ini. Tolong diberikan waktu sampai Sabtu besok (hari ini-Red), setelah dilakukan uji laboratorim,'' pintanya.
Dikatakan, untuk mempercepat pelayanan pihaknya akan merekomendasikan dua laboratorium untuk melakukan penelitian. ''Saya sudah tunjuk laboratorium Dinas Kesehatan Provinsi dan laboratorium Polda Maluku untuk pengambilan sampel,'' katanya.
Sementara itu keluarga korban meminta pada pemerintah daerah untuk membebaskan segala biaya pengobatan yang ditimbulkan akibat musibah tersebut. ''Kami minta Pemda membantu kami, sebab ini adalah musibah,'' pinta mereka di RSU Al Fatah tadi malam.
POLISI CIDUK
Sementara itu Serse Polres Ambon dan Pulau-pulau Lease menciduk empat orang yang dilaporkan sebagai juru masak. Keempat orang tersebut masing-masing Abdul Wahab, Abdul Harun Labune, Sitti Rohani alias Uni dan Umliah. Dari empat orang ini dua diantaranya masing-masing Sitti Rohani alias Uni dan Umliah juru masak sayur dan ikan. Keempatnya masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres Ambon. Kapolsek Kecamatan Sirimau AKP Evelin Maspaitela saat berada di RSU Al Fatah berjanji pihaknya akan melakukan pengusutan hingga tuntas. Namun dirinya tidak serta merta menyalahkan tukang masak dan koordinator konsumsi. ''Sebelum ada hasil pemeriksaan polisi jangan terburu-buru menyimpulkan mereka bersalah. Jangan sampai ada unsur sabotase, sehingga empat orang ini dijadikan korban,'' katanya singkat.
Kasat Reskrim Polres Ambon AKP J Siboro Sik yang dikonfirmasi tadi malam belum bisa memberikan hasil pemeriksaan terhadap empat orang tersebut. ''Kami belum bisa mengekspos hasil pemeriksaan, sebab sampel pemeriksaan dari Dinas Kesehatan setempat belum final,'' katanya singkat. (CR3/CR5)
Sumber: Ambon Ekspres
AMBON-Sebanyak 250 orang dari 659 peserta Orientasi pengenalan kampus (Ospek) pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon, Jumat sore kemarin dilaporkan keracunan makanan. Ini diketahui setelah ratusan peserta Ospek mengkonsumsi makanan berupa nasi, tahu, ikan beho, ikan momar, telur ayam rebus, sayur nangka, mie goreng dan sawi yang dipesan khusus oleh panitia pelaksana Ospek melalui tiga orang juru masak.
Awalnya tepat pukul 13.30 WIT para peserta Ospek ini panitia menganjurkan untuk istrahat sejenak untuk makan siang. Satu jam kemudian setelah pelaksanaan apel siang tiba-tiba Labahyudin salah satu panitia Ospek merasa mual dan langsung diikuti dengan muntah. Awalnya dia beranggapan kalau kalainan kesehatan yang dirasakan hanya biasa-biasa saja. Namun setelah ratusan peserta Ospek dan panitia lainnya merasakan hal yang sama, baru disadari kalau sumbernya dari makanan yang baru saja dikonsumsi.
Tak pelak situasi dalam kampus yang saat itu menjadi panik korban pun mulai berjatuhan dan langsung dievakuasi pada enam rumah sakit dalam Kota Ambon. Keenam rumah sakit itu masing-masing RSU Al Fatah, RSU Al Muqadam, RSU Dr Haulussy, RS Tentara Ambon RS Bhayangkara dan Klinik Al Aqsa.
Ditengarai makanan yang dikonsumsi peserta dan panitia Ospek itu sudah tidak layak konsumsi (basi), sehingga mengakibatkan jatuhnya ratusan korban. Berdasarkan keterangan koordinator konsumsi Ode Fitriah bahwa makanan yang dipesan pihak panitia berdasarkan jumlah peserta Ospek ditambah puluhan panitia pelaksana dengan total keseluruhan sebanyak 844 bungkus nasi. Makanan tersebut, sebut dia, diorder dari tiga orang masing-masing Uni 300 bungkus nasi, Umliah 250 bungkus nasi dan Mariam 294 bungkus nasi.
Hanzah Renhoran salah satu peserta Ospek menuturkan, makanan tersebut dirasakan sudah lain. Kendati demikian dirinya tetap memaksakan untuk mengkonsumsinya, lantaran sudah lapar setelah mengikuti Ospek sehari penuh. Alhasil sejurus kemudian dirinya langsung jatuh pingsan dan tak menyadarkan diri. Rata-rata keluhan yang diderita yang mengkonsumsi makanan tersebut, pusing, perut sakit dan muntah-muntah.
Lain lagi dengan kisah Renita Tumbudedi yang juga salah satu peserta Ospek. Kendati dia ikut mengkonsumsi makanan tersebut namun dia merasakan biasa-biasa saja. Kondisi yang dirasakan Renita Tumbudedi ini juga dialami 409 peserta Ospek lainnya yang tidak bernasib naas.
Hingga malam tadi para korban masih menjalani perawatan intensif di enam rumah sakit dimaksud. Bahkan berdasarkan pantauan koran ini di RSU Al Muqadam tidak bisa menampung semua pasien keracunan. Akhirnya separuh dari korban terpaksa ditempatkan pada bagian teras rumah sakit.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku dr Rukiah Marasabessy M Kes yang dicegat wartawan saat memantau kondisi korban di RSU AL Fatah tadi malam mengaku prihatin dengan musibah yang dialami ratusan mahasiswa tersebut. Hanya saja pihaknya, saat ini belum bisa memastikan apakah sumber dari musibah tersebut murnih dari makanan atau bukan. ''Saya belum memastikan ini. Tolong diberikan waktu sampai Sabtu besok (hari ini-Red), setelah dilakukan uji laboratorim,'' pintanya.
Dikatakan, untuk mempercepat pelayanan pihaknya akan merekomendasikan dua laboratorium untuk melakukan penelitian. ''Saya sudah tunjuk laboratorium Dinas Kesehatan Provinsi dan laboratorium Polda Maluku untuk pengambilan sampel,'' katanya.
Sementara itu keluarga korban meminta pada pemerintah daerah untuk membebaskan segala biaya pengobatan yang ditimbulkan akibat musibah tersebut. ''Kami minta Pemda membantu kami, sebab ini adalah musibah,'' pinta mereka di RSU Al Fatah tadi malam.
POLISI CIDUK
Sementara itu Serse Polres Ambon dan Pulau-pulau Lease menciduk empat orang yang dilaporkan sebagai juru masak. Keempat orang tersebut masing-masing Abdul Wahab, Abdul Harun Labune, Sitti Rohani alias Uni dan Umliah. Dari empat orang ini dua diantaranya masing-masing Sitti Rohani alias Uni dan Umliah juru masak sayur dan ikan. Keempatnya masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres Ambon. Kapolsek Kecamatan Sirimau AKP Evelin Maspaitela saat berada di RSU Al Fatah berjanji pihaknya akan melakukan pengusutan hingga tuntas. Namun dirinya tidak serta merta menyalahkan tukang masak dan koordinator konsumsi. ''Sebelum ada hasil pemeriksaan polisi jangan terburu-buru menyimpulkan mereka bersalah. Jangan sampai ada unsur sabotase, sehingga empat orang ini dijadikan korban,'' katanya singkat.
Kasat Reskrim Polres Ambon AKP J Siboro Sik yang dikonfirmasi tadi malam belum bisa memberikan hasil pemeriksaan terhadap empat orang tersebut. ''Kami belum bisa mengekspos hasil pemeriksaan, sebab sampel pemeriksaan dari Dinas Kesehatan setempat belum final,'' katanya singkat. (CR3/CR5)
Sumber: Ambon Ekspres
Rabu, 05 September 2007
Amerika: Lima Pelabuhan Indonesia Rawan Bahaya
Terancam Diboikot Kapal Asing
Alat dan fasilitas transportasi Indonesia kembali mendapat sorotan asing. Saat lobi ke Uni Eropa agar aksi boikot pesawat Indonesia dicabut gencar dilakukan, giliran kapal dan pelabuhan Indonesia mendapat peringatan dari US Coast Guard (Pasukan Penjaga Pantai AS).
US Coast Guard menyebutkan, ada titik rawan gangguan keamanan di lima terminal pelabuhan Indonesia. Terminal itu adalah Belawan International Container Terminal, Semarang Conventional Cruise Terminal, Terminal Peti Kemas Koja, Terminal Pelindo II Semarang, dan Terminal Jamrud Surabaya.
Peringatan itu keluar berdasarkan hasil penilaian US Coast Guard pada awal 2007. Disimpulkan bahwa beberapa terminal pelabuhan Indonesia kurang memenuhi standar internasional. Karena itu, US Coast Guard meminta kondisi tersebut diperbaiki. "Seperti keluar masuk pelabuhan ada identitas atau tidak, serta dokumen kepabeanan harus lengkap dan sesuai kondisi fisik," ujar Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal kemarin.
Sebelumnya, pada 5 Februari 2007 tim US Coast Guard mengunjungi berbagai pelabuhan internasional di Indonesia. Tim lembaga yang beranggota otoritas dan pebisnis pelayaran di Amerika Serikat itu meninjau langsung implementasi ISPS Code (International Ship and Port Security Code /aturan pengamanan pelayaran dan pelabuhan bertaraf internasional) pelabuhan di Indonesia. "Kita diberi kesempatan 90 hari untuk memperbaiki. Ini yang dikatakan Dubes Amerika," terang Jusman.
Mengenai warning itu, Dirjen Perhubungan Laut Dephub Harijogi menjelaskan, lima terminal pelabuhan yang diberi warning oleh US Coast Guard harus segera memenuhi standar (ISPS Code). "Peringatan dari US Coast Guard itu sudah diterima melalui surat pada 23 Agustus 2007 lalu dan langsung ditanggapi pada hari kedua," ujarnya.
Dalam surat balasannya, Dephub berjanji memperbaiki kondisi pelabuhan-pelabuhan itu. Kalau tidak, kapal-kapal Indonesia yang berlayar ke Amerika Serikat akan diberi perlakuan khusus. Itu karena pelabuhan Indonesia dinilai tidak steril. "Perlakuan khusus itu, antara lain, pengawalan lebih ketat dan pemeriksaan lebih lama. Dan, itu akan lebih mahal dibanding kalau memperbaiki kondisi pelabuhan kita sendiri," terangnya.
Sementara itu, Menko Perekonomian Boediono menyarankan agar Menhub segera menyelesaikan persoalan dengan US Coast Guard. Hal itu dimaksudkan supaya kapal-kapal dari Indonesia tidak ditolak di AS. "Mudah-mudahan bisa diselesaikan agar tidak mengganggu ekspor-impor kita," tuturnya.
Ketua Umum DPP Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) Oentoro Suryo mengakui tidak sterilnya pelabuhan di Indonesia. Dengan kondisi seperti itu, pelabuhan dan kapal Indonesia terancam diboikot pihak asing karena dinilai tidak aman. "Pelabuhan Indonesia tak satu pun yang steril sesuai kode keamanan fasilitas pelabuhan dan kapal international (ISPS Code). Kita terancam diboikot asing," cetusnya.
Kondisi tersebut mengkhawatirkan. Jika Indonesia belum juga memenuhi ISPS Code, US Coast Guard bisa meminta Organisasi Maritim Internasional (International Maritime Organization/IMO) melarang pelabuhan Indonesia dilayari kapal asing. Pengamanan di pelabuhan sangat longgar sehingga memunculkan potensi terjadinya kejahatan di kapal. "Bila ada pelarangan, kegiatan ekspor impor tidak boleh lagi diadakan di pelabuhan Indonesia," lanjutnya.
Dengan larangan itu, pelabuhan internasional milik negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, atau Korea yang akan diuntungkan. Akhirnya pelabuhan di Indonesia hanya boleh bertindak sebagai pelabuhan pengumpan.
Dia tidak bisa memastikan apakah warning US Coast Guard tersebut akan direspons dengan baik oleh pemerintah. "Saya khawatir, jika tak dihiraukan, akan terulang seperti di angkutan udara yang dilarang ke Eropa," ungkapnya.
ISPS Code sebenarnya dihasilkan dari konvensi 108 negara anggota IMO pada Desember 2002 di Inggris. Konvensi itu mengamandemen Safety of Life at Sea (SOLAS) 1974 bab XI-2. Intinya, ISPS Code yang berlaku efektif pada 1 Juli 2004 diperlukan sebagai langkah pengamanan maritim, pencegahan dan pengaturan yang tegas untuk mencegah terorisme kapal. (wir)
Sumber: JawaPos
Alat dan fasilitas transportasi Indonesia kembali mendapat sorotan asing. Saat lobi ke Uni Eropa agar aksi boikot pesawat Indonesia dicabut gencar dilakukan, giliran kapal dan pelabuhan Indonesia mendapat peringatan dari US Coast Guard (Pasukan Penjaga Pantai AS).
US Coast Guard menyebutkan, ada titik rawan gangguan keamanan di lima terminal pelabuhan Indonesia. Terminal itu adalah Belawan International Container Terminal, Semarang Conventional Cruise Terminal, Terminal Peti Kemas Koja, Terminal Pelindo II Semarang, dan Terminal Jamrud Surabaya.
Peringatan itu keluar berdasarkan hasil penilaian US Coast Guard pada awal 2007. Disimpulkan bahwa beberapa terminal pelabuhan Indonesia kurang memenuhi standar internasional. Karena itu, US Coast Guard meminta kondisi tersebut diperbaiki. "Seperti keluar masuk pelabuhan ada identitas atau tidak, serta dokumen kepabeanan harus lengkap dan sesuai kondisi fisik," ujar Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal kemarin.
Sebelumnya, pada 5 Februari 2007 tim US Coast Guard mengunjungi berbagai pelabuhan internasional di Indonesia. Tim lembaga yang beranggota otoritas dan pebisnis pelayaran di Amerika Serikat itu meninjau langsung implementasi ISPS Code (International Ship and Port Security Code /aturan pengamanan pelayaran dan pelabuhan bertaraf internasional) pelabuhan di Indonesia. "Kita diberi kesempatan 90 hari untuk memperbaiki. Ini yang dikatakan Dubes Amerika," terang Jusman.
Mengenai warning itu, Dirjen Perhubungan Laut Dephub Harijogi menjelaskan, lima terminal pelabuhan yang diberi warning oleh US Coast Guard harus segera memenuhi standar (ISPS Code). "Peringatan dari US Coast Guard itu sudah diterima melalui surat pada 23 Agustus 2007 lalu dan langsung ditanggapi pada hari kedua," ujarnya.
Dalam surat balasannya, Dephub berjanji memperbaiki kondisi pelabuhan-pelabuhan itu. Kalau tidak, kapal-kapal Indonesia yang berlayar ke Amerika Serikat akan diberi perlakuan khusus. Itu karena pelabuhan Indonesia dinilai tidak steril. "Perlakuan khusus itu, antara lain, pengawalan lebih ketat dan pemeriksaan lebih lama. Dan, itu akan lebih mahal dibanding kalau memperbaiki kondisi pelabuhan kita sendiri," terangnya.
Sementara itu, Menko Perekonomian Boediono menyarankan agar Menhub segera menyelesaikan persoalan dengan US Coast Guard. Hal itu dimaksudkan supaya kapal-kapal dari Indonesia tidak ditolak di AS. "Mudah-mudahan bisa diselesaikan agar tidak mengganggu ekspor-impor kita," tuturnya.
Ketua Umum DPP Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) Oentoro Suryo mengakui tidak sterilnya pelabuhan di Indonesia. Dengan kondisi seperti itu, pelabuhan dan kapal Indonesia terancam diboikot pihak asing karena dinilai tidak aman. "Pelabuhan Indonesia tak satu pun yang steril sesuai kode keamanan fasilitas pelabuhan dan kapal international (ISPS Code). Kita terancam diboikot asing," cetusnya.
Kondisi tersebut mengkhawatirkan. Jika Indonesia belum juga memenuhi ISPS Code, US Coast Guard bisa meminta Organisasi Maritim Internasional (International Maritime Organization/IMO) melarang pelabuhan Indonesia dilayari kapal asing. Pengamanan di pelabuhan sangat longgar sehingga memunculkan potensi terjadinya kejahatan di kapal. "Bila ada pelarangan, kegiatan ekspor impor tidak boleh lagi diadakan di pelabuhan Indonesia," lanjutnya.
Dengan larangan itu, pelabuhan internasional milik negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, atau Korea yang akan diuntungkan. Akhirnya pelabuhan di Indonesia hanya boleh bertindak sebagai pelabuhan pengumpan.
Dia tidak bisa memastikan apakah warning US Coast Guard tersebut akan direspons dengan baik oleh pemerintah. "Saya khawatir, jika tak dihiraukan, akan terulang seperti di angkutan udara yang dilarang ke Eropa," ungkapnya.
ISPS Code sebenarnya dihasilkan dari konvensi 108 negara anggota IMO pada Desember 2002 di Inggris. Konvensi itu mengamandemen Safety of Life at Sea (SOLAS) 1974 bab XI-2. Intinya, ISPS Code yang berlaku efektif pada 1 Juli 2004 diperlukan sebagai langkah pengamanan maritim, pencegahan dan pengaturan yang tegas untuk mencegah terorisme kapal. (wir)
Sumber: JawaPos
Putin: Relasi Rusia-RI Meraih Momentum Baru
Bertemu Presiden Yudhoyono di Istana Negara Kamis Ini
Vilyuchinsk, Rabu - Tidak bisa dilupakan bahwa Moskwa-Jakarta pernah memiliki hubungan yang akrab. Sempat agak vakum, namun kini hubungan Rusia-RI meraih momentum baru. RI adalah negara spesial bagi Rusia.
Demikian Presiden Rusia Vladimir Putin kepada pers Rusia, Rabu (5/9), saat berada di Vilyuchinsk, kota basis kekuatan kapal selam Rusia. Kota itu terletak di Semenanjung Kamchatka, di utara Jepang. Dari sana Putin langsung terbang ke Jakarta.
Menurut juru bicara kepresidenan Dino Patti Djalal, Presiden Putin mendarat di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Kamis dini hari pukul 00.30 WIB. Putin datang untuk membalas kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Rusia, Desember 2006. Jumpa pers kedua kepala pemerintahan direncanakan digelar di halaman Istana Negara, Kamis siang ini.
Sebagaimana diberitakan kantor berita Rusia, Ria Novosti, Putin bertutur soal masa keemasan hubungan RI-Rusia (saat masih berada di bawah Uni Soviet) di masa lalu. "Negara kita adalah yang pertama mengakui kemerdekaan RI. Kita dengan bangga mengirimkan ahli Soviet membangun pabrik baja Krakatau Steel, jalan di Kalimantan, riset nuklir di Yogyakarta, Rumah Sakit Persahabatan dan Gelora Bung Karno di Jakarta," kata Putin.
Untuk memupuk rasa persahabatan itu, Rusia juga membantu RI saat diserang tsunami pada 2004. "Saya senang karena sahabat Indonesia kita, baik muda maupun tua -- masih mengingat semua itu," kata Putin. "Saya tak bisa lupa untuk mengatakan relasi antara Rusia-RI kini telah meraih sebuah momentum baru dan menjadi isu penting di dalam agenda internasional kedua negara," lanjut Putin.
Presiden Putin mengkonfirmasikan bahwa Rusia-RI menghargai kedaulatan dan integritas wilayah negara- negara. Sebelum tiba di Jakarta, Presiden Putin sudah mengeluarkan pernyataan bahwa kunjungannya ke Indonesia akan difokuskan pada kerja sama bilateral yang akan bermanfaat, di tengah realitas era global kontemporer.
“Kini hubungan internasional sedang mengalami masa sulit serta mengalami transformasi yang kritis. Maka ketika kita harus memutuskan bentuk masa depan tatanan dunia, Indonesia dan Rusia bersikap konsisten untuk memperkuat prinsip kolektif dan aturan main hukum internasional," katanya.
RI-Rusia memiliki sudut pandang yang sama tentang peran dan legitimasi PBB yang unik. "Kita juga memiliki prinsip yang sama tentang sikap untuk tidak mencampuri urusan domestik sebuah negara," kata Putin.
Tentang hubungan bilateral RI-Rusia, Putin mengatakan, "Kami siap meningkatkan kerja sama dengan semua pihak yang berkepentingan. Itu dilakukan dalam sudut pandang yang didasarkan pembentukan tatanan dunia yang setara, yang menjamin kestabilan dan keamanan global dan regional."
Putin menekankan Jakarta sedang memimpin upaya pencarian kebijakan internasional yang independen dan dinamis, dan memainkan peran konstruktif dalam masalah dunia dan regional. "Terpilihnya RI sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB periode 2007-2008 menegaskan dukungan internasional pada prestise RI soal itu," kata Putin.
Kepentingan khsusus
Berdialog dengan Indonesia sebagai salah satu negara terdepan di dunia Muslim, kata Putin, jelas menjadi kepentingan utama bagi Rusia. Putin berharap RI-Rusia akan bisa mendorong sebuah kemitraan yang mantap dengan visi jangka panjang, didasarkan pada persahabatan dan rasa saling percaya.
Kantor berita Rusia yang lain, Interfax juga mengutip pernyataan Putin yang mengatakan agar Indonesia bergabung dengan Rusia dalam upaya pencarian perdamaian di antara berbagai anutan agama. Rusia, demikian Putin, bersikap terbuka untuk bergabung dalam mencari cara penciptaan pengertian di antara berbagai agama, yang kini menjadi isu penting. "Di Organisasi Konferensi Islam, Rusia telah menjadi anggota pemantau berkat dukungan Indonesia," kata Putin.
Di Jakarta, Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono mengatakan kunjungan Presiden Putin merupakan tanda keinginan Rusia menjalin hubungan lebih erat dengan Indonesia. Dengan Rusia, Indonesia ingin menjalin hubungan agar ada keseimbangan hubungan Indonesia dengan sejumlah negara besar di dunia.
"Kita memelihara keseimbangan hubungan antara negara-negara besar termasuk pengadaan alutsista (alat utama sistem persenjataan). Kita ingin ada keseimbangan baik dengan Amerika Serikat, Australia, China, Jepang, dan India. Semua kita tata kembali dalam rangka kemitraan strategis dengan masing-masing negara," ujar Menhan.
Waspadai pialang
Untuk kerja sama pertahanan dan penggunaan anggaran yang salah satunya didapat dari pinjaman lunak Rusia sebesar satu miliar dollar AS, Juwono mengemukakan, akan dipastikan bahwa kebijakan satu atap satu pintu harus dihormati. "Di kedua belah pihak (RI-Rusia) banyak rekanan dan pialang yang tidak jelas rekam jejaknya. Ini harus diwaspadai karena selalu ada pialang atau rekanan yang suka nyelonong," ujarnya.
Pengadaan alutsista di Indonesia menurut Juwono akan dilakukan berjenjang. Pengamatan dilakukan angkatan, pengajuan dilakukan Mabes TNI, dan keputusan diambil Dephan. "Kita mencoba mengurangi kalau tidak bisa menghapuskan pialang dan rekanan," ujarnya.
Selain soal persenjataan, Chelyabinsk Tractor Plant-Uraltrac, industri peralatan berat asal Rusia, akan merambah ke pasar Indonesia. Untuk tahap awal, perusahaan bekerja sama dengan PT Minang Jordanindo (Indonesia) untuk mengembangkan perdagangan, dan pembangunan pabrik alat berat.
Presiden Direktur PT Minang Jordanindo, Bonny Z Minang, mengatakan nilai investasi awal dalam kerja sama itu mencapai 100 juta dollar AS, untuk pembangunan pabrik alat berat dan lainnya. (MON/INU/LKT)
sumber: www.kompas.com
Vilyuchinsk, Rabu - Tidak bisa dilupakan bahwa Moskwa-Jakarta pernah memiliki hubungan yang akrab. Sempat agak vakum, namun kini hubungan Rusia-RI meraih momentum baru. RI adalah negara spesial bagi Rusia.
Demikian Presiden Rusia Vladimir Putin kepada pers Rusia, Rabu (5/9), saat berada di Vilyuchinsk, kota basis kekuatan kapal selam Rusia. Kota itu terletak di Semenanjung Kamchatka, di utara Jepang. Dari sana Putin langsung terbang ke Jakarta.
Menurut juru bicara kepresidenan Dino Patti Djalal, Presiden Putin mendarat di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Kamis dini hari pukul 00.30 WIB. Putin datang untuk membalas kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Rusia, Desember 2006. Jumpa pers kedua kepala pemerintahan direncanakan digelar di halaman Istana Negara, Kamis siang ini.
Sebagaimana diberitakan kantor berita Rusia, Ria Novosti, Putin bertutur soal masa keemasan hubungan RI-Rusia (saat masih berada di bawah Uni Soviet) di masa lalu. "Negara kita adalah yang pertama mengakui kemerdekaan RI. Kita dengan bangga mengirimkan ahli Soviet membangun pabrik baja Krakatau Steel, jalan di Kalimantan, riset nuklir di Yogyakarta, Rumah Sakit Persahabatan dan Gelora Bung Karno di Jakarta," kata Putin.
Untuk memupuk rasa persahabatan itu, Rusia juga membantu RI saat diserang tsunami pada 2004. "Saya senang karena sahabat Indonesia kita, baik muda maupun tua -- masih mengingat semua itu," kata Putin. "Saya tak bisa lupa untuk mengatakan relasi antara Rusia-RI kini telah meraih sebuah momentum baru dan menjadi isu penting di dalam agenda internasional kedua negara," lanjut Putin.
Presiden Putin mengkonfirmasikan bahwa Rusia-RI menghargai kedaulatan dan integritas wilayah negara- negara. Sebelum tiba di Jakarta, Presiden Putin sudah mengeluarkan pernyataan bahwa kunjungannya ke Indonesia akan difokuskan pada kerja sama bilateral yang akan bermanfaat, di tengah realitas era global kontemporer.
“Kini hubungan internasional sedang mengalami masa sulit serta mengalami transformasi yang kritis. Maka ketika kita harus memutuskan bentuk masa depan tatanan dunia, Indonesia dan Rusia bersikap konsisten untuk memperkuat prinsip kolektif dan aturan main hukum internasional," katanya.
RI-Rusia memiliki sudut pandang yang sama tentang peran dan legitimasi PBB yang unik. "Kita juga memiliki prinsip yang sama tentang sikap untuk tidak mencampuri urusan domestik sebuah negara," kata Putin.
Tentang hubungan bilateral RI-Rusia, Putin mengatakan, "Kami siap meningkatkan kerja sama dengan semua pihak yang berkepentingan. Itu dilakukan dalam sudut pandang yang didasarkan pembentukan tatanan dunia yang setara, yang menjamin kestabilan dan keamanan global dan regional."
Putin menekankan Jakarta sedang memimpin upaya pencarian kebijakan internasional yang independen dan dinamis, dan memainkan peran konstruktif dalam masalah dunia dan regional. "Terpilihnya RI sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB periode 2007-2008 menegaskan dukungan internasional pada prestise RI soal itu," kata Putin.
Kepentingan khsusus
Berdialog dengan Indonesia sebagai salah satu negara terdepan di dunia Muslim, kata Putin, jelas menjadi kepentingan utama bagi Rusia. Putin berharap RI-Rusia akan bisa mendorong sebuah kemitraan yang mantap dengan visi jangka panjang, didasarkan pada persahabatan dan rasa saling percaya.
Kantor berita Rusia yang lain, Interfax juga mengutip pernyataan Putin yang mengatakan agar Indonesia bergabung dengan Rusia dalam upaya pencarian perdamaian di antara berbagai anutan agama. Rusia, demikian Putin, bersikap terbuka untuk bergabung dalam mencari cara penciptaan pengertian di antara berbagai agama, yang kini menjadi isu penting. "Di Organisasi Konferensi Islam, Rusia telah menjadi anggota pemantau berkat dukungan Indonesia," kata Putin.
Di Jakarta, Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono mengatakan kunjungan Presiden Putin merupakan tanda keinginan Rusia menjalin hubungan lebih erat dengan Indonesia. Dengan Rusia, Indonesia ingin menjalin hubungan agar ada keseimbangan hubungan Indonesia dengan sejumlah negara besar di dunia.
"Kita memelihara keseimbangan hubungan antara negara-negara besar termasuk pengadaan alutsista (alat utama sistem persenjataan). Kita ingin ada keseimbangan baik dengan Amerika Serikat, Australia, China, Jepang, dan India. Semua kita tata kembali dalam rangka kemitraan strategis dengan masing-masing negara," ujar Menhan.
Waspadai pialang
Untuk kerja sama pertahanan dan penggunaan anggaran yang salah satunya didapat dari pinjaman lunak Rusia sebesar satu miliar dollar AS, Juwono mengemukakan, akan dipastikan bahwa kebijakan satu atap satu pintu harus dihormati. "Di kedua belah pihak (RI-Rusia) banyak rekanan dan pialang yang tidak jelas rekam jejaknya. Ini harus diwaspadai karena selalu ada pialang atau rekanan yang suka nyelonong," ujarnya.
Pengadaan alutsista di Indonesia menurut Juwono akan dilakukan berjenjang. Pengamatan dilakukan angkatan, pengajuan dilakukan Mabes TNI, dan keputusan diambil Dephan. "Kita mencoba mengurangi kalau tidak bisa menghapuskan pialang dan rekanan," ujarnya.
Selain soal persenjataan, Chelyabinsk Tractor Plant-Uraltrac, industri peralatan berat asal Rusia, akan merambah ke pasar Indonesia. Untuk tahap awal, perusahaan bekerja sama dengan PT Minang Jordanindo (Indonesia) untuk mengembangkan perdagangan, dan pembangunan pabrik alat berat.
Presiden Direktur PT Minang Jordanindo, Bonny Z Minang, mengatakan nilai investasi awal dalam kerja sama itu mencapai 100 juta dollar AS, untuk pembangunan pabrik alat berat dan lainnya. (MON/INU/LKT)
sumber: www.kompas.com
Langganan:
Postingan (Atom)