Depan | News | Sport | Musik | Tips |

Jumat, 07 September 2007

250 Peserta Ospek IAIN Ambon Keracunan

Polisi Ciduk Empat Juru Masak

AMBON-Sebanyak 250 orang dari 659 peserta Orientasi pengenalan kampus (Ospek) pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon, Jumat sore kemarin dilaporkan keracunan makanan. Ini diketahui setelah ratusan peserta Ospek mengkonsumsi makanan berupa nasi, tahu, ikan beho, ikan momar, telur ayam rebus, sayur nangka, mie goreng dan sawi yang dipesan khusus oleh panitia pelaksana Ospek melalui tiga orang juru masak.
Awalnya tepat pukul 13.30 WIT para peserta Ospek ini panitia menganjurkan untuk istrahat sejenak untuk makan siang. Satu jam kemudian setelah pelaksanaan apel siang tiba-tiba Labahyudin salah satu panitia Ospek merasa mual dan langsung diikuti dengan muntah. Awalnya dia beranggapan kalau kalainan kesehatan yang dirasakan hanya biasa-biasa saja. Namun setelah ratusan peserta Ospek dan panitia lainnya merasakan hal yang sama, baru disadari kalau sumbernya dari makanan yang baru saja dikonsumsi.
Tak pelak situasi dalam kampus yang saat itu menjadi panik korban pun mulai berjatuhan dan langsung dievakuasi pada enam rumah sakit dalam Kota Ambon. Keenam rumah sakit itu masing-masing RSU Al Fatah, RSU Al Muqadam, RSU Dr Haulussy, RS Tentara Ambon RS Bhayangkara dan Klinik Al Aqsa.
Ditengarai makanan yang dikonsumsi peserta dan panitia Ospek itu sudah tidak layak konsumsi (basi), sehingga mengakibatkan jatuhnya ratusan korban. Berdasarkan keterangan koordinator konsumsi Ode Fitriah bahwa makanan yang dipesan pihak panitia berdasarkan jumlah peserta Ospek ditambah puluhan panitia pelaksana dengan total keseluruhan sebanyak 844 bungkus nasi. Makanan tersebut, sebut dia, diorder dari tiga orang masing-masing Uni 300 bungkus nasi, Umliah 250 bungkus nasi dan Mariam 294 bungkus nasi.
Hanzah Renhoran salah satu peserta Ospek menuturkan, makanan tersebut dirasakan sudah lain. Kendati demikian dirinya tetap memaksakan untuk mengkonsumsinya, lantaran sudah lapar setelah mengikuti Ospek sehari penuh. Alhasil sejurus kemudian dirinya langsung jatuh pingsan dan tak menyadarkan diri. Rata-rata keluhan yang diderita yang mengkonsumsi makanan tersebut, pusing, perut sakit dan muntah-muntah.
Lain lagi dengan kisah Renita Tumbudedi yang juga salah satu peserta Ospek. Kendati dia ikut mengkonsumsi makanan tersebut namun dia merasakan biasa-biasa saja. Kondisi yang dirasakan Renita Tumbudedi ini juga dialami 409 peserta Ospek lainnya yang tidak bernasib naas.
Hingga malam tadi para korban masih menjalani perawatan intensif di enam rumah sakit dimaksud. Bahkan berdasarkan pantauan koran ini di RSU Al Muqadam tidak bisa menampung semua pasien keracunan. Akhirnya separuh dari korban terpaksa ditempatkan pada bagian teras rumah sakit.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku dr Rukiah Marasabessy M Kes yang dicegat wartawan saat memantau kondisi korban di RSU AL Fatah tadi malam mengaku prihatin dengan musibah yang dialami ratusan mahasiswa tersebut. Hanya saja pihaknya, saat ini belum bisa memastikan apakah sumber dari musibah tersebut murnih dari makanan atau bukan. ''Saya belum memastikan ini. Tolong diberikan waktu sampai Sabtu besok (hari ini-Red), setelah dilakukan uji laboratorim,'' pintanya.
Dikatakan, untuk mempercepat pelayanan pihaknya akan merekomendasikan dua laboratorium untuk melakukan penelitian. ''Saya sudah tunjuk laboratorium Dinas Kesehatan Provinsi dan laboratorium Polda Maluku untuk pengambilan sampel,'' katanya.
Sementara itu keluarga korban meminta pada pemerintah daerah untuk membebaskan segala biaya pengobatan yang ditimbulkan akibat musibah tersebut. ''Kami minta Pemda membantu kami, sebab ini adalah musibah,'' pinta mereka di RSU Al Fatah tadi malam.
POLISI CIDUK
Sementara itu Serse Polres Ambon dan Pulau-pulau Lease menciduk empat orang yang dilaporkan sebagai juru masak. Keempat orang tersebut masing-masing Abdul Wahab, Abdul Harun Labune, Sitti Rohani alias Uni dan Umliah. Dari empat orang ini dua diantaranya masing-masing Sitti Rohani alias Uni dan Umliah juru masak sayur dan ikan. Keempatnya masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres Ambon. Kapolsek Kecamatan Sirimau AKP Evelin Maspaitela saat berada di RSU Al Fatah berjanji pihaknya akan melakukan pengusutan hingga tuntas. Namun dirinya tidak serta merta menyalahkan tukang masak dan koordinator konsumsi. ''Sebelum ada hasil pemeriksaan polisi jangan terburu-buru menyimpulkan mereka bersalah. Jangan sampai ada unsur sabotase, sehingga empat orang ini dijadikan korban,'' katanya singkat.
Kasat Reskrim Polres Ambon AKP J Siboro Sik yang dikonfirmasi tadi malam belum bisa memberikan hasil pemeriksaan terhadap empat orang tersebut. ''Kami belum bisa mengekspos hasil pemeriksaan, sebab sampel pemeriksaan dari Dinas Kesehatan setempat belum final,'' katanya singkat. (CR3/CR5)

Sumber: Ambon Ekspres

Tidak ada komentar: